Langsung ke konten utama

PELAJAR MILENIAL VS REVOLUSI INDUSTRI 4.0


Oleh : Mukhamad Kholil Aswan, S.Kom, MM.




Ketika disodorkan kata milenial para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal tahun 1980an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990an hingga awal 2000an sebagai akhir kelahiran[1]. Sekarang pada kaum milenial tersebut ada yang saat ini masih menjadi pelajar atau kuliah, sebagian sudah bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Pada generasi milenial  akhir-akhir ini sering di gaungkan kata-kata  revolusi industri 4.0, baik di acara seminar, pelatihan, sekolah, kampus, perusahaan dan tempat lainya. Kata-kata yang memberi stimulus akan sebuah perubahan dalam semua sector atau bidang termasuk kompetensi dan kesiapan pelajar menghadapi revolusi industri 4.0. fokus kita mungkin akan mengarah ke pendidikan vokasi kejuruan yang notabene adalah pendidikan yang memfokuskan pada sebuah keahlian. Pertanyanya adalah apakah keahliah yang di ajarkan selaras dengan kesiapan menghadapai revolusi industri 4.0 yang semua akan  serba digital.
Merunut kebelakang perkembangan revolusi industri pertamakali di kenal di eropa pada abad ke 17 saat di temukan mesin uap dan di kenal revolusi industri 1.0. Revolusi industri kedua atau 2.0 terjadi di abad 18 ketika  di temukannya listrik dan generasi selanjutnya di kenal dengan revolusi industri 3.0 saat di temukanya komputer pada pertengahan abad ke 19. Pada saat ini telah berjalan revolusi industri 4.0 yang dikenalkan pada acara di word economic forum yaitu pengembangan lebih lanjut dari revolusi industri 3.0 pemanfaatan komputer dan teknologi digitalisasi dalam industri. Pernyataan senada juga disampaikan oleh dosen FEB UI Fithra Faisal Hastadi bahwa pemanfaatan teknologi digitalisasi sudah berlangsung secara masif, itu terbukti sekarang industri e-commerce sudah menjamur[2]. Indikator lain selain tren e-commerce yaitu teknologi digitalisasi social media, kecerdasan buatan  atau  Artificial intelligence, Big data,  IOT atau internet of things.  Teringat pernyataan Prof. Suyanto Rektor Universitas Amikom Yogyakarta ketika tahun 2009 memaparkan perkembangan E-commerce  kedepanya akan mempunyai prospek bagus[3] semua pekerjaan akan secara digital menggantikan peran pekerjaan yang konfensional. Pernyataan  hampir sama juga disampaikan oleh Rhenald Kasali dalam bukunya “Distruption” beliau mencontohkan transportasi online sebagai new rival menang melawan transportasi konfensional sebagai incumbent.[4] Banyak contoh distuption sebetulnya yaitu  dibidang teknologi, trasportasi, pariwisata, kesehatan, pendidikan, social, financial, budaya dan lain sebagainya.
Revolusi industri 4.0 sekarang sudah berjalan didepan mata melihat pernyataan para ahli pertanyaanya sama apakah pelajar kita sebagai bibit generasi perubahan bangsa mampu menghadapi era revolusi industri 4.0?. Jawabanya mungkin ada yang siap ada yang tidak, banyak aspek yang bisa dilihat sebagai acuan apakah pelajar kita siap menghadapi revolusi industri 4.0 bisa dari kurikulum, kebijakan, kompetensi dan lain sebagainya. Mungkin beberapa orang menganalisisnya dari sudut pandang yang berbeda-beda, bisa dari internal atau external sekolah juga bisa dari kompetensi guru, sarana prasarana, dan lain sebagainya.  Dalam diri pelajar milenial sebetulnya punya modal baik yaitu imajinasi, kreatifitas dan inovasi. Contoh ketika saya mengadakan survei kecil dalam satu kelas “pekerjaan apa yang ingin kalian geluti kedepanya?” jawabannya mengejutkan yaitu dari 40 pelajar hampir setengahnya sekitar 25 pelajar lebih suka bekerja dalam industri kreatif, pengusaha, wiraswasta, dan sudah tidak terfokus untuk menjadi PNS atau Aparatur Negara lainya. Ini membuktikan bahwa pelajar milenial punya daya imajinasi, kreatifitas dan inovasi yang sangat tinggi untuk pekerjaan yang mereka sukai di karenakan pengaruh mudahnya mendapat inspirasi dari berbagai media.
Mungkin alangkah lebih baiknya jika kemampuan dalam diri pelajar sejajar dengan apa yang di ajarkan dan yang di butuhkan oleh era industri 4.0. Jika sekolah semuanya bekerjasama dengan industri dan bisa memanfaatkan teknologi digital mungkin kedepanya pelajar sudah cukup siap untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 yang semuanya serba digitalisasi, dan berhenti memberi stimulus  pekerjaan yang notabene akan tergerus oleh industri 4.0.





[3] Suyanto, Strategi periklanan pada e-commerce perusahaan top dunia,2008;yogyakarta

[4] Rhenald Kasali ,Disruption, 2017;jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMUTUSKAN BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN

Memutuskan Bauran Komunikasi Pemasaran Karakteristik bauran komunikasi pemasaran Setiap alat komunikasi mempunyai karekteristik yang unik biayanya sendiri: -           Iklan             Iklan menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis. Iklan dapat membangut citra jangka panjang bagi produk atau memicu penjualan yang cepat akan tetapi anggaran setiap iklan mempunyai karakter harga masing2 dan jangkaunya juga berbeda. Observasi yang layak untuk iklan : 1.       Pengulangan – iklan memungkinkan penjualan mengulai pesan berkali-kali, iklan juga memungkinkan embeli menerima dan membandingkan pesan berbagai pesaing. 2.       Penguatan eksprisivitas – iklan  menyediakan peluang untuk mendramatisasi perusahaan  dan produknya melalui penggunaan media cetak, suara, dan warna. 3.       I...

5 LEVEL STRATEGI BISNIS

Five Business – Level Strategies Gambar diatas menunjukkan lima tingkatan business strategy . Sebelumnya, terlebih dahulu kita bahas mengenai keunggulan bersaing ( competitive advantage ). Keunggulan bersaing diterapkan dalam persaingan yang melibatkan banyak segmen pelanggan, baik saat menerapkan cost leadership ataupun differentiation strategy . Sebaliknya, saat menerapkan focused strategy  perusahaan terjun dalam persaingan dengan lingkup dan segmen persaingan yang lebih sempit, ataupun niche market . Dari kelima strategi tersebut, semuanya saling berkaitan dan tidak ada yang lebih baik antara satu dengan lainnya. Keefektifan dari setiap strategi tergantung pada peluang dan ancaman dalam lingkungan eksternal perusahaan dan keunikan sumberdaya perusahaan, kemampuan dan kompetensi inti. Namun sangat penting bagi perusahaan untuk memilih strategi yang tepat sesuai dengan peluang, ancaman dan kompetensi yang tersedia. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci tent...

CERITA LAMA SISA BAHAGIA

CERITA LAMA SISA BAHAGIA 19 oktober 2016 Harapan terlalu tinggi aku sematkan, alunan doa-doa aku harapkan Perbaikan kehidupan yang aku ingini, bukan mimpi yang sesaat pergi Tekat bulat melangkah setelah lulus Madrasah terlempar angin menuju kota seribu makna Air mata tak terbendung atas kasih sayang yang sementara hilang Kau membangkitkan semangatku untuk berubah, berubah menjadi manusia yang berarti. Sangatlah rindu pertama ku jajaki kota istimewa ini, rindu syahdu suara alunan pujian- pujian tuhan saat azan subuh berkumandang. Serasa menghilang apa yang aku biasa rasakan, tak ada yang mampu mengira aku bisa Iya bisa mewujutkan harapan keinginan kecil dari manusia didekatku dulu. Syukur segala apapun yang aku rasakan atas karunia tuhan yang penuh makna. Kau adalah air mata nyata dalam dunia setelah tuhan, terimakasih kau yang penuh keringat menyabarkan ku, menenangkan ku dan selalu mengingatku. Salam doa untuk ku yan...