Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

ETIKA VS HOAX

ETIKA VS HOAX   Oleh :  Mukhamad Kholil Aswan, S.Kom., M.M   Penggunaan   teknologi komputer atau gadget merupakan hal wajib dilakukan suatu individu untuk peningkatan informasi, pekerjaan dan membantu produktifitas pengguna dewasa ini. Pengguna komputer dan gadget memiliki sifat penggunaan yang berbeda-beda bisa digunakan untuk hal kebaikan atau di gunakan untuk hal keburukan. Pertanyaanya adalah   apakah semua pengguna melakukannya untuk kebaikan?. Pertanyaan yang reallistis untuk saat ini bawasanya banyak pengguna teknologi komputer dan gadget berupa smartphone atau device lainya di gunakan untuk hal keburukan. Contoh khasus sederhana yang begitu massive adalah penyebaran kebencian atau hoax, hacker , pencurian data, dan cyber crime atau tindakan kriminal lainya. Pertanyaan selanjutnya apakah semua pengguna tidak paham adanya etika sosial yang diterapkan   dan dikedepankan   ketika menggunakan perangkat tersebut ?. Di indones...

PELAJAR MILENIAL VS REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Oleh : Mukhamad Kholil Aswan, S.Kom, MM. Ketika disodorkan kata milenial p ara ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal tahun 1980an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990an hingga awal 2000an sebagai akhir kelahiran [1] . Sekarang pada kaum milenial tersebut ada yang saat ini masih menjadi pelajar atau kuliah, sebagian sudah bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Pada generasi milenial   akhir-akhir ini sering di gaungkan kata-kata   revolusi industri 4.0, baik di acara seminar, pelatihan, sekolah, kampus, perusahaan dan tempat lainya. Kata-kata yang memberi stimulus akan sebuah perubahan dalam semua sector atau bidang termasuk kompetensi dan kesiapan pelajar menghadapi revolusi industri 4.0. fokus kita mungkin akan mengarah ke pendidikan vokasi kejuruan yang notabene adalah pendidikan yang memfokuskan pada sebuah keahlian. Pertanyanya adalah apakah keahliah yang di ajarkan selaras dengan kesiapan menghadapai revolusi industri 4.0 yang s...

Seratus Anak Pandai yang Berpotensi Menjadi Bodoh

Mengantarkan anak-anak kita ke jenjang kehidupan yang lebih baik selalu menjadi perhatian setiap orang tua. Perhatian itu juga muncul dalam beragam dialog, terutama sejak Carol Dweck mengumumkan risetnya menyangkut ratusan anak pandai. Anak-anak tersebut ternyata lebih takut tidak dapat nilai bagus di sekolah, ketimbang dalam kehidupan itu sendiri. Di banyak negara termasuk di sini, di Indonesia, kental sekali pandangan bahwa “Siapa yang sukses di sekolah pasti akan sukses dalam kehidupan.” Benarkah demikian? Seratus Anak Pandai Dweck Demikianlah temuan psikolog Dweck saat mengolah hasil eksperimennya di mancanegara yang responsnya konsisten. Begitu diberi soal yang sedikit lebih sulit, anak-anak pandai menolak untuk mengerjakannya. “Ini belum diajarkan,” ujar mereka. Hanya sedikit di antara anak-anak pintar di sekolah yang merasa tertantang,” Oh.. I love challenges and difficulties ,” ujar Dweck menirukan anak-anak itu. Temuan Dweck itu sekaligus menimbulkan perhatian...